Mereka berpergian dengan menggunakan kendaraan ke sebuah desa di Somalia.
Dalam video tersebut seorang wanita Barat kulit putih mengatakan “saya berpikir apakah para wanita disini (Somalia) merasa tertekan untuk mengikuti pakaian islami, di tempat yang tradisional”.
“Jika seseorang akan memberitahu saya kebenarannya, saya pikir harus para wanita itu sendiri (yang menjelaskannya)”, ujarnya.
Kemudian wanita itu mengunjungi para wanita Kristen yang berada di sebuah desa di Somalia. Setelah sampai ia mewawancarai langsung para wanita Kristen yang berada disana.
“saat pertama kali saya bertemu mereka, semua wanita Kristen kulit hitam menutup tubuh mereka dan sangat senang dengan itu”, kata wanita Barat itu yang merasa keheranan.
Kemudian ia mewawancarai beberapa wanita Kristen disana. Seorang wanita Kristen yang masih terlihat muda, memakai hijab berwarna hitam mengatakan, “sekarang kami berpakaian sesuai petunjuk syari’ah, aturan yang Islam tetapkan, hijab tidak hanya untuk para orangtua, tetapi bahkan untuk anak-anak, seorang anak berumur satu hingga dua tahun akan memiliki hijab, kami menyukainya karena tidak seperti selendang tradisional, ini tidak lepas ketika kalian berjalan, hijab terasa nyaman (dipakai), dan tidak jatuh (lepas)”.
Para wanita Kristen di Somalia menganggap hijab adalah pakaian modern bukan pakaian tradisional atau kuno dan mereka terlihat nyaman dan senang memakai pakaian Islami.
Kemudian wanita Kristen berhijab itu menambahkan, “sejujurnya, Syari’ah telah sangat membantu kami”.
Aktivis Barat kemudian mewawancarai wanita Kristen lainnya, yang memakai hijab warna cream dan bercerita dengan terharu tentang hidupnya sebelum dan setelah dibawah hukum syari’ah, “sebelum syari’ah, kami (hidup) dalam permainan judi, alkohol dan prostitusi, dan sekarang semua ini telah dibuang (hilang), dan pusat belajar baru telah dibuka, dimana kami dapat belajar banyak hal seperti keterampilan berbisnis”.
Wanita Kristen yang lain juga bercerita tentang besarnya manfaat yang mereka rasakan dari hukum syari’ah dan berterimakasih kepada hukum syari’ah. Wanita Kristen kulit hitam yang juga memakai hijab, bewarna hijau mengatakan di depan kamera, “laki-laki tidak boleh seenaknya memukul istri-istrii mereka, termakasih kepada syari’ah, sekarang mereka (para suami) tidak dapat melakukan (kekerasan), (jika) ada seorang laki-laki yang memukul istrinya, dan dia akan didenda oleh pengadilan, (contoh) ada seorang laki-laki yang menampar istrinya, hukuman yang mengadilinya adalah membayar 5.000 naira untuk setiap jari tangannya.
Para wanita Kristen itu menunjukkan dengan jelas bahwa mereka merasa mendapatkan manfaat dari hukum Syari’ah, mereka merasa aman, tentram, dan mendapatkan keadilan dibawah hukum Syari’ah.
Subhanallah!
(siraaj/arrahmah.com)
0 komentar:
Posting Komentar