Kegiatan Road Show Saham Akhirat dan Promosi Produk Halal yang dilaksanakn Global Ikhwan resmi ditutup Ahad 29 Juli 2012. Dalam kesempatan ini Muslimdaily berbincang bersama Gina Puspita, ketua Klub Taat Suami (KTS) yang resmi didirikan tiga tahun setelah Klub Poligami Ikhwan (KPI) dideklarasikan di Bandung pada 2009. Dalam perbincangan ini juga hadir wakil ketua KTS.
Apa latar belakang dibentuknya Klub Taat Suami?
Pada zaman sekarang pernikahan sudah hampir berkurang kesakralannya. Posisi antara suami dan istri sepertinya sudah sejajar. Seorang istri nampaknya banyak yang menganggap bahwa ia memiliki kedudukan yang sama dengan suaminya. Padahal, bagi wanita-wanita karir, di kantor mereka juga bekerja dan memiliki atasan. Kepada atasan yang jelas-jelas orang lain, para istri bisa sangat taat. Mengapa kepada suami tidak bisa taat? Dari sinilah alasan Klub Taat Suami dibentuk. Klub ini dibentuk oleh bagian perempuan di Global Ikhwan agar para wanita tidak merasa sedang diperdaya. Apabila yang mengajak ketaatan adalah laki-laki, tentu akan dianggap ada kepentingan. Dengan demikian kami membentuk klub ini khusus dari wilayah perempuan.
Selain Klub Poligami Ikhwan dan Klub Taat Suami adakah lembaga lain yang dimiliki Global Ikhwan?
Kami memiliki Rumah Amal Ikatan Hati. Di sana dididik anak-anak aktivis Global Ikhwan, anak yatim, juga anak orang-orang mampu yang mempercayakan anak-anaknya kepada kami. Ada pula remaja insyaf. Remaja-remaja ini adalah generasi yang mau dengan sukarela mempersiapkan akhiratnya sejak dini. Daripada mereka sibuk main games atau mengikuti pergaulan bebas, lebih baik mendapat pembinaan dari Rumah Amal Ikatan Hati ini.
Setelah Abuya Asaari Muhammad Tamimi (pendiri Global Ikhwan) wafat bagaimana perkembangan Global Ikhwan?
Setelah Abuya wafat Global Ikhwan memindahkan pusatnya di Haramain (Tanah Suci) Mekah dan Madinah. Sebelumnya cabang di Makah dan Madinah tidak ada. Setelah Abuya meninggal, cabang Makah dan Madinah mulai hadir dan bangkit. Sampai saat ini Global Ikhwan di sana didukung banyak perusahaan. Kami juga ada di Arab Saudi, Indonesia, Malaysia, Yordania, Suriah, Mesir, Eropa, dan Australia. Total seluruh cabang Global Ikhwan ada di 18 negara.
Bagaimana Global Ikhwan menerjemahkan poligami kepada masyarakat?
Poligami perintah Allah Swt dan tertulis dalam Al Quran. Kita harus meyakini itu. Sebuah perintah disampaikan oleh Allah Swt pasti ada manfaat dan hikmahnya, termasuk poligami. Padahal suaminya milik Allah Swt bukan miliknya. Menurut data statistik, di dunia ini dalam 15 menit terjadi 1 perzinaan, setiap 17 menit satu bayi dibuang. Sunggu mengerikan bukan? Seks suci dalam pernikahan yang harus diperjuangkan saat ini. Salah satunya adalah pernikahan dan poligami. Poligami tidak bertentangan dengan fitrah manusia tapi bertentangan dengan nafsu perempuan yang merasa memiliki suaminya.
Poligami tentu tidak dilakukan dengan sembarangan. Seorang suami harus benar-benar taat kepada Allah Swt barulah ia mampu melaksanakan poligami. Istripun demikian. Kalau istri sudah taat kepada Allah Swt, dia tidak akan merasa suaminya adalah miliknya, suami adalah milik Allah Swt. Poligami adalah cara untuk memperkuat gerakan da’wah. Dalam keluarga poligami, kami adalah satu tim. Saya adalah istri pertama dari empat istri. Apabila saya harus melaksanakan amanah da’wah di luar rumah, saya tidak akan khawatir tidak ada yang melayani suami. Istri-istri lain memegang amanah melayani suami. Da’wah tetap jalan dan suami pun tetap mendapat haknya. Apabila anak saya sakit, saya bisa menitipkannya kepada istri yang lain. Jadi, berpoligami itu untuk membentuk tim da’wah. []
Muslimdaily.net
Rep: Linda H | Bandung
0 komentar:
Posting Komentar